Wednesday, April 26, 2017

Tips Membeli Kelinci

Tips Membeli Kelinci

Kelinci atau rabbit saat ini bukan hanya dijadikan sebagai komoditi ternak yang cukup menjanjikan, tetapi juga dijadikan sebagai hewan kesayangan. Karena selain imut-imut dan menggemaskan, kelinci juga ternyata mampu memberikan sifat menyenangkan bagi penyanyangnya. Dari berbagai literatur, blog maupun tulisan di majalah terkait dunia veteriner, merawat kelinci bukan perkara mudah.


Ada beberapa hal yg mesti diperhatikan saat memilih kelinci, diantaranya:

1. Bagian wajah
Pilihlah kelinci yg memiliki sorot mata yg tajam dan tidak sayu, ini menunjukan kelinci tsb dalam keadaan sehat. Cek juga bagian hidung kelinci tsb, jika pada bagian hidung kelinci tsb terdapat ingus/air, kemungkinan kelinci tsb sedang terserang flu. Perhatikan juga gigi kelinci tsb. Kelinci yg baik memiliki gigi taring yg kokoh namun tidak tajam. Selain mata, hidung dan gigi bagian lainya yg juga harus mendapat perhatian adalah bentuk telinga. Telinga yg baik adalah telinga yg tegak dan berdiri pada kedua bagianya(kecuali untuk jenis loop).
 
2. Bagian Kaki
Kaki yg baik pada kelinci adalah kaki yg tegak seperti pada kuda/sapi. Oleh karena itu saat akan membeli kelinci lihatlah terlebih dahulu keadaan kelinci ketika berdiri, karena sulit untuk melihat bentuk kaki kelinci ketika kelinci tsb dalam keadaan tiduran. Bentuk kaki yg kurang baik adalah bentuk kaki yg menyerupai huruf “O” dan bentuk kaki yg melebar kearah luar.
 
3. Bentuk Badan
Kelinci yg baik memiliki bentuk badan yg gempal dan berisi. Untuk melihat bentuk badan yg baik, coba tidurkan kelicni yg akan kita beli dan lihat dari belakang(dari ekor). Bentuk badan yg baik menyerupai huruf “O” atau berbentuk lingkaran,..hal ini menunjukan bahwa badan kelinci tersebut penuh dengan daging. Sedangkan bentuk badan yg kurang baik akan menyerupai bentuk segitiga ketika dilihat dari belakang. Hal ini menunjukan bahwa kelinci tsb kurus dan badanya kurang berisi.
 
4. Bentuk Ekor
Bentuk ekor yg baik adalah yg lurus(sejajar dengan tullang belakang kelinci) dan tegak keatas.
 
5. Aktif namun tidak hiperaktif
Pilihlah kelinci yg aktif namun tidak hiperaktif. Kelinci yg aktif dapat dilihat dari tingkahnya yg sering loncat kesana kemari dan senang/tertarik dengan mainan/barang2 yg kita berikan. Namun hati2 dengan kelinci yg hiperaktif atau suka menyerang kelinci lainya. Kelinci seperti ini biasanya sering dijumpai pada kelinci pejantan.
 
6. Tidak Penakut/Ramah
Kelinci yg baik dan mudah dirawat adalah kelinci yg tidak penakut, terutama dengan manusia. Sangat gampang untuk membedakan kelinci yg penakut dan tidak. Coba dekatkan tangan Anda dipinggir kandang, kelinci yg tidak penakut akan dengan senang hati mendekati tangan Anda, terutama jika ada makanan di tangan Anda :) . Kelinci yg tidak penakut cenderung lebih mudah perawatanya dan sangat baik untuk dijadikan indukan/diternakan, karena biasanya kelinci tsb lebih sering menyusui dan lebih senang merawat anaknya dibanding kelinci yg penakut. Tapi tidak berarti semua kelinci yg tidak ramah itu buruk, biasanya kelinci yg sedang hamil/birahi akan menjadi agresif. Beberapa kelinci juga menjadi agresif saat tengah menyapih anak mereka,..hal ini wajar karena merupakan sikap keibuan para kelinci yg ingin melindungi anak-anaknya.

Berikut tips merawat kelinci sebagai hewan kesayangan:

1. Kandang kelinci hias dijaga agar tidak lembab dan terjaga dari cuaca yang tidak bersahabat seperti: hujan,panas matahari dan hembusan angin secara langsung. Kondisi kering ternyata cukup baik.
2. Lantai kandang kelinci hias selalu dijaga kebersihannya karena sanitasi kandang yang kurang terjaga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Usahakan lantai kandang yang nyaman untuk kelinci seperti dari bambu dan kotoran bisa jatuh kepenampungannya.
3. Jumlah jenis kelinci hias dalam kandang disesuaikan dengan luas kandang karena kandang yang sempit dengan kapasitas kelinci yang banyak sehingga terbatasnya ruang gerak kelinci dapat menimbulkan stres untuk kelinci dan biasanya kalau strees timbul penyakit yang ujungnya kematian.
4. Jangan berikan sayuran kepada jenis kelinci hias ataupun jenis lain dalam bentuk “segar”,pastikan harus dalam keadaan layu dan tidak busuk (jangan diberikan langsung dari lemari es). Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi kadar serat kasar,juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang dan mencret(kecuali kelinci anda makan tumbuh-tumbuhan dari alam bebas).
5. Segera hubungi dokter hewan jika menemukan kelinci anda sakit. Jika perlu lakukan pertolongan pertama agar keadaannya tidak terlalu parah. Upaya pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan.
6. Untuk pakan tambahan (konsentrat) bisa anda berikan pelet khusus kelinci (misal jenis kelinci hias) atau bisa juga diberikan bekatul yang dicampur dengan sayuran dan ampas tahu diberi air sedikit-diaduk lalu diberikan ke kelinci.

No comments:

Post a Comment