Thursday, May 4, 2017

Tanda dan Sebab Kematian Hamster

Tanda dan Sebab Kematian Hamster


A. Kematian Hamster Saat Masih Bayi

Kematian bayi hamster umumnya disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  1. Akibat disentuh, diangkat, diambil dan dipindahkan dengan tangan. Karenanya, memindahkan bayi hamster sebaiknya menggunakan sendok plastik atau alat bantu lain dan tidak boleh menggunakan tangan secara langsung. Jika tersentuh tangan, dapat dipastikan bayi tersebut akan dibunuh atau dimakan oleh induknya. 
  2. Bayi hamster berukuran terlalu kecil. Sebenarnya bayi setiap jenis hamster memiliki ukuran standar yang merupakan salah satu syarat agar dapat bertahan hidup. Bayi hamster yang lahir terlalu kecil akan mati karena terlalu lemah untuk menyusui pada induknya. Biasanya bayi ini akan habis dimakan oleh induknya. Tindakan induk memakan anaknya sendiri yang kondisinya lemah bukan kanibalisme, tetapi dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kondisi lingkungan atau sarangnya. Bayi hamster yang mati dan tidak segera dimakan akan membusuk dan mengotori atau membasahi sarang, sehingga bayi yang masih sehat bisa mati karena kedinginan. 
  3. Sarang induk hamster yang sedang mengasuh atau menyusui anaknya dibersihkan. Sarang yang dibersihkan bisa membuat induk hamster terkejut, gelisah, stres, serta merasa terganggu dan merasa tidak aman, sehingga membuat induk menggigit anaknya. 
  4. Gigitan biasanya di sekitar wajah, mata, telinga, hidung, dan mulut. Luka di daerah ini bisa berakibat fatal. Gigitan bisa juga diarahkan ke leher, terutama bagian tenggorok sehingga tenggorok sobek dan bayi hamster tidak bisa bernapas. Sementara itu, gigitan di daerah kaki dan bagian lengan atau pahanya dapat membuat bayi hamster terkena infeksi, kehilangan kaki, dan mati karena kehabisan darah. Parahnya induk yang marah ini akan membunuh anak-anaknya secara membabi buta. Kondisi ini tentunya bisa membuat pemilik marah, kecewa, dan kesal. I 4. Anak hamster yang sudah mandiri tetapi tidak segera disapih bisa membuat induk marah karena merasa tersaingi dalam mencari pakan. Induk yang terlalu lama bersama anaknya akan kehilangan stamina karena harus berbagi pakan. Karenanya, jika tidak cepat dipisahkan induk akan marah dan memangsa anak-anaknya. 
  5. Kesehatan induk terganggu. Induk yang sakit dalam masa menyusui dan mengasuh anaknya akan membunuh anaknya karena meras a tidak mampu mengurus dan menyusui anaknya. 
  6. Induk betina terlalu muda. lnduk hamster yang terlalu muda secara mental belum siap mengasuh anaknya karena umumnya belum memiliki kelenjar susu yang baik atau kelenjar susunya belum dapat menghasilkan susu yang cukup bagi bayinya. Buruknya kondisi gizi hamster betina yang mengasuh anaknya dapat mengakibatkan kelenjar susunya menjadi kering, sehingga susu yang dihasilkan tidak cukup untuk diberikan kepada anaknya. Karenanya, dalam membiakkan hamster sebaiknya menunggu hingga calon induk dewasa penuh. 
  7. Kondisi lingkungan kandang yang buruk atau kotor. Alas kandang yang kotor, lembap, dan basah;dapat menyebabkan bayi hamster sakit dan mati. 
  8. Induk betina kekurangan pakan. Hamster betina yang sedang mengasuh anak umumnya membutuhkan konsumsi pakan yang lepih banyak daripada biasanya. 
  9. Pada saat ini mereka membutuhkan pakan yang kaya gizi, vitamin, dan kalsium yang berguna untuk menguatkan tulang-tulang bayi hamster agar cepat besar dan memilki postur yang baik. 
  10. lnduk betina kurang gizi, vitamin, dan mineral. Kekurangan zat-zat penting ini bisa menyebabkan bayi hamster lahir berukuran terlalu kedl dengan angka kematian tinggi karena kondisi kesehatannya kurang baik. Karenanya, induk' betina yang hamil perlu mengonsumsi pakan yang cukup mengandung gizi, vitamin, dan mineral.

B. Kematian Hamster Remaja atau Dewasa Muda

Kematian hamster remaja atau dewasa muda disebab. kan oleh hal-hal berikut:
  1. Pemberian pakan yang terlambat. Terlambat memberi pakan adalah satu hal yang tidak boleh terjadi karena menyebabkan hamster muda kelaparan dan kelaparan yang berkepanjangan akan membuat hamster sakit dan mati karena masuk angin. 
  2. Hamster tersedak pakan. Meskipun jarang terjadi, tersedak pakan bisa menyebabkan kematian hamster remaja. 
  3. Kebersihan pakan kurang atau tidak terjaga. Pakan kering yang berjamur dan kadaluwarsa dapat membuat hamster .meneret atau diare yang bisa berujung pada kematian. 
  4. Suhu udara terlalu panas. Hamster sangat sensitif terhadap suhu udara dan tidak tahan terhadap panas yang tinggi. Di habitat aslinya,. hamster sering bersembunyi dibalik rerumputan yang lebat dan menggali terowongan sedalam 91 cm di dalam tanah dengan suhu sekitar 17° C. Karenanya, harus diusahakan suhu tempat pemeliharaan mendekati suhu tersebut. 
  5. Terkena sinar matahari. Karena tidak tahan udara panas, sebaiknya hamster tidak terkena sinar matahari, baik seeara langsung.maupun tidak langsung. Bagi hamster bermata merah, sinar matahari akan menimbulkan gangguan pada matanya, dari yang ringan sampai.fatal. 
  6. Sinar matahari juga disinyalir dapat menimbulkan kebutaan. Apalagi hamster diketahui memiliki penglihatan yang kurang baik. 
  7. Jatuh dari tempat yang tinggi. Hamster yang terjatuh dan mendarat di atas tumpukan serbuk kayu, tidak akan membuatnya terluka.Namun, jika sampai jatuhdi tempat .yang keras dapat mengakibatkan patah kaki dan mati. 
  8. Benturan keras pada hidung dapat membuatnya langsung mati karena sebagai indera pencium, hidung memiliki banyak saraf. 
  9. Dimandikan.Pada dasamya hamster adalah hewan yang takut air karena hamster tidak tahan jika tubuhnya basah, sehingga sakit jika terkena air. Sebagai hewan bertubuh kedl hamster telah terbiasa tidak mandi secara basah dengan air. Mereka biasa mandi kering dengan cara berguling guling di atas pasir. Jika ingin mencoba memandikan hamster harus menggunakan cara yang cepat. Memandikan hamster bisa dilakukan dengan cara mengelapnya menggunakan kain basah yang telah diperas. Harus diusahakan buIu hainster tidak sampai terlalu basah dan kulitnya tidak terkena air. Selanjutnya, bulu dikeringkan dengan cepat menggunakan lap kering dan pengering rambut dengan suhu sedang. Tidak dianjurkan mengeringkan buIu hamster dengan suhu panas, apalagi menjemumya di bawah sinar matahari.

C. Kematian Hamster Dewasa

Penyebab kematian hamster dewasa sebagai berikut:
1. Induk hamster hamil lagi ketika masih mengasuh anak-anaknya atau hamil bersambung.
Hamil bersambung dapat menyebabkan kematian indukhamster karena secara fisik tubuhnya belum terlalu sehat setelah melahirkan anak-anaknya.
2. Luka akibat perkelahian.
Berdasarkan pengamatan penulis, perkelahian antarhamster disebabkan hal-hal sebagai berikut:
  • Persaingan antar hamster betina dalam memperebutkan jantan. Hal ini dapat terjadi jika hamster dipelihara secara bercampur antara hamster jantan dan betina, sehingga betina yang sudah matang kelamin akan menguasai wilayahnya sendiri dan terjadi persaingan antara hamster betina dalam memperebutkan hamster jantan. 
  • Persaingan dalam memperebutkan posisi sebagai penguasa dalam kelompoknya. Dalam kelompok hamster yang jumlahnya banyak, biasanya akan . timbul persaingan antarpejantan dalam rangka memperebutkan pengaruh dalam kelompoknya. 
  • Perkelahian ini biasanya terjadi antara dua ekor hamster yang dominant dan agresif. Hamster yang dominan biasanya bertubuh kekar, berumur muda, dan bertemperamen galak. 
  • Kandang terlalu sempit. Kepadatan kandang dapat diukur dengan melihat seberapa sering antarhamster saling berpapasan atau bersentuhan secara fisiko Semakin sering hamster tersebut bersentuhan, berarti kandang padat. Untuk mencegah atau memperkecil terjadinya perkelahian harus diusahakan kandang tidak terlalu padat. Idealnya seekor hamster menempati kandang seluas 5-7 kali besar badannya.
3. Umur.
Setelah masa pemeliharaan tertentu, hamster dewasa akan mengalami penambahan umur dan akan menjadi tua. Secara alami jika telah sampai pada umur harapan hidup maksimal, hamster dewasa akan mati dengan sendirinya.
4. Ukuran yang berbeda.

Menyatukan hamster dengan ukuran yang berbeda jauh dalam satu kandang tidak disarankan.
  • Menyatukan hamster syria secara beramai-ramai dalam satu kandang bertentangan dengan kebiasaan mereka karena pada dasarnya hamster syria adalah hamster yang bersifat soliter, yakni lebih senang menyendiri dan di alam bebas tidak ditemukan hidup berkelompok. Menggabungkan hamster syrian yang memiliki ukuran yang berbeda dalam satu tempat dapat menyebabkan perkelahian dan kematian. Karenanya, tidak disarankim menggabungkan hamster syria yang berukuran kedl dengan yang berukuran lebih besar, apalagi jumlah hamster syria yang berukuran kecillebih sedikit. Penggabungan ini bisa menyebabkan hamster yang kecil mati karena menjadi sasaran pengeroyokan hamster yang berukuran besar.
  •  Sama halnya yang akan terjadi pada kelompok hamster mini (kecuali roborovski). Meskipun hamster mini campbell dan winter white ditemukan hidup berkelompok di alam bebas, perkelahian akan timbul jika dalam kelompok hamster mini terdapat hamster yang berukuran lebih kecil dan jumlahnya kalah banyak dengan yang berukuran besar. Selain itu, perbedaan bau tubuh antarhamster tersebut akan menjadi pemicu timbulnya perkelahian yang akan berakhir dengan kematian pada hamster yang berukuran kecil. Perbedaan bau timbul karena berbagai faktor, di antaranya karena pemberian bedak yang berbeda jenis dan merek. 
  • Hamster yang kurang sehat, sakit, atau cacat yang berada dalam satu kandang dengan hamster yang sehat akan menjadi sasaran pengeroyokan yang berujung pada kematian yang mengenaskan. Hal ini dapat terjadi pada hamster syria, campbell, dan winter white.
sumber: dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment